Wednesday, December 16, 2015

3 puisi tentang autisme



Puisi 1:

JERITAN HATI ANAK AUTIS
Tahukah kakak... Seringkali aku acuh, tapi bukan berarti aku cuek
Bukan pula sombong… Karena aku sendiri tak tahu mengapa begini

Aku usil tidak bisa diam…. Lari ke sana kemari… Tanpa mengenal
Lelah, hanya karena aku tidak nyaman dengan sekelilingku

Aku melompat dan berlari tanpa mengerti untuk apa…
Yang kutahu hanya bergerak… dan bergerak…

Terkadang telingaku tak sanggup mendengar frekuensi suara
Lengkingmu, jadi maafkan aku kalo kurang nyaman dengan bunyi2an

Waktu kecil aku terlambat bicara, aku tak tahu kenapa
Motorikku terlambat, emosiku naik dan turun, sering tantrum
dan mengamuk

Aku suka benda yang bulat dan berputar, bukan karena aku aneh,
Tapi karena pertama merasakan kenikmatan ketika kau menyusuiku
Mama

Kami tidak idiot, sebagian dari kami punya IQ di atas rataan,
punya juga IQ di bawah rataan, terimalah kami apa adanya

Terkadang kami menghindari dipeluk, karena sensor tactile di sekujur
Kami lebih sensitive dibanding anak normal lainnya

Kami menghindari eye contact, karena kami tidak tahu bahwa mata
Berbicara…


Puisi 2:

Deritaku luka Anak Autis

Aku lebih suka menunjuk sesuatu, mulutku membisu
Aku putus asa jika mamah tidak mengertiku, Aku cenderung
Menyakiti diri sendri

Aku sering bicara sendiri, kadang tertawa sendiri, jangan bilang
aku gila, aku hanya tenggelam dalam duniaku sendiri

Di sekolah, aku sering mendapat nilai jelek, bukan karena bodoh
Tapi karena tidak seorangpun peduli untuk membantu aku keluar
Dari duniaku sendiri

Aku tidak mampu berbicara, bukan berarti tidak mampu berkomunikasi
Komunikasi tidak hanya pake verbal

Seringkali aku dibully teman2ku tapi aku tidak melawan, bukan
Berarti aku takut, tapi kadang aku tidak mengerti apa artinya sakit
Mamaku yang menangis

Kalo aku suka merebut sepatu atau hpmu, bukan karena aku aku suka
Mencuri, tetapi sesuatu menarik perhatianku pada benda itu

Aku suka repetisi makanya aku suka ngomong sesuatu berulang-ulang
Aku butuh terapi SI untuk memperbaiki motorikku, terapi wicara untuk
Membantuku berkomunikasi, behavior terapi untuk membantuku
Bersosialisasi

Bantu aku mamah, gendong aku di punggungmu, bantu aku mengejar
Ketinggalanku, akan kubuat mamah bangga punya anak autis
sepertiku

Puisi 3:

Jangan bersedih, Autisme tidak jelek

Perkenalkan namaku autis
Aku dilahirkan layaknya manusia mempunyai dua kaki
Dua tangan, dua mata, rambut, satu bibir, satu hidung,
Dua telinga, serta organ2 lainnya yang lengkap

Namun tingkahku istimewa, unik, fantastis
Cara bicaraku seperti rapper suka berbicara terlalu cepat
Sampai kadang yang mendengar tidak paham

Bakatku banyak seperti bisa melakukan scream (berteriak
Sekencang-kencangnya), bermain alat musik, bernyanyi,
Berlari tanpa kenal lelah seperti atlet, berputar-putar
Seperti pedansa dan baleria

Aku bisa menjadi superstar, superstar tanpa penghargaan
Kuat menjalani hidup, tegar menerima ejekan, dijauhi orang
Sekitar karena kekuatannya

Kekuatan untuk menghadapi hidup dengan banyak kecacatan
Bukan secara fisik melainkan secara mental dan psikis
Semoga tuhan memasukkan namamu ke dalam surga



2 comments: