Wednesday, December 16, 2015

Kegiatan presentasi seputar autisme, tokoh2 terkenal pengidap autis dan pembacaan puisi di SMA Dwisaka

KEGIATAN PRESENTASI SEPUTAR AUTISME, TOKOH- TOKOH TERKENAL PENGIDAP AUTIS dan PEMBACAAN PUISI MENGENAI AUTISME di SMA DWISAKA


Kamis, 26 November 2015 saya selaku ketua kelompok melakukan kegiatan terakhir di SMA Dwisaka, yaitu dengan melakukan tiga aktivitas secara sendiri, yaitu mempresentasikan tentang seputar autisme, tokoh- tokoh terkenal pengidap autis dengan media prezi, dan membacakan tiga puisi tentang autisme. Saya memulai kegiatan pada pukul 10:45-12:00. Sayangnya, teman-teman satu kelompok saya tidak ada yang bisa ikut hadir membantu saya presentasi dikarenakan sakit. Oleh karena itu, saya terus terang saja ke kepala sekolah SMA tersebut yang bernama pak Syafii bahwa saya hanya seorang diri melakukan presentasi sederhana terhadap siswa- siswa SMA Dwisaka. SMA Dwisaka bukan merupakan sekolah favorit ataupun unggulan karena bangunan yang sudah lapuk, tua, dan kecil seperti tempat kursus serta tidak ber AC ini lah yang membuat saya tertarik dan siswa-siswa di sana juga ramah dan sopan. Kebetulan jarak SMA Dwisaka dengan SMA Yapermas tidak jauh, dan juga terdapat di GPS seperti waze.

Peralatan yang saya bawa untuk melakukan presentasi di SMA tersebut cukup banyak seperti layar projector berukuran sedang, laptop, speaker namun sayang tidak jadi dipakai untuk mengeraskan suara video tentang autisme karena kabel aux in ke laptop dari speakernya ketinggalan. Selain itu, saya juga bawa kamera, dan kertas puisi. Pengalaman saya presentasi di sana cukup menggembirakan sekaligus juga cukup mengecewakan karena saya datang ke SMA tersebut bisa dikatakan telat. Siswa di sana sudah menunggu kurang lebih 2 jam dan semuanya sudah berkumpul di ruang kelas 12 paling belakang. Alasan kepala sekolah memilih ruang kelas tersebut adalah karena ukurannya yang paling luas untuk dilakukan kegiatan presentasi. Tidak luput pula ada guru-guru yang lain juga menonton presentasi saya. Murid-murid kelas 12 di sana mengenakan seragam putih sendiri, sedangkan murid kelas 10 dan 12 mengenakan baju batik.

Pengalaman yang luar biasa bagi saya karena bisa berbagi ilmu dengan para guru dan murid SMA Dwisaka tentang autis walaupun pengetahuan saya terhadap penyakit autis masih rendah. Saya juga melakukan tanya jawab kepada mereka namun yang bertanya ternyata pak Syafii, dan beliau bertanya "Apakah orang yang mengidap penyakit keterbelakangan mental bisa disembuhkan dan sukses?" "Saya jawab saja kalaupun sembuh tidak akan sempurna, dan orang dengan keterbelakangan mental juga bisa sukses asal diarahkan dengan segenap potensi yang mereka punya serta kepedulian orang-orang terdekatnya membantu anak dengan keterbelakangan mental untuk sukses, dan orang yang keterbelakangan mental juga memiliki gangguan pada saraf di mulutnya sehingga pelor".

Di bawah ini foto-foto saya saat sedang melakukan presentasi dan membacakan puisi di SMA Dwisaka:


Dua bapak guru sedang menyimak presentasi dari saya
Para siswa dengan gelagaknya sedang menyimak presentasi saya
Saya sedang menunjukkan foto tentang slogan jangan jadikan autisme sebagai candaan di bunderan HI







Foto- foto di atas menunjukkan saya sedang berpresentasi dengan serius



Saya sedang mempresentasikan tokoh-tokoh pengidap autis

Saya sedang menunjukkan video tentang ciri- ciri pengidap autis


Kedua foto di atas menunjukkan saya sedang membacakan puisi tentang autisme




Kelima foto di atas menunjukkan saya foto bersama dengan para murid dan guru SMA Dwisaka





No comments:

Post a Comment